piston
piston mempunyai fungsi utama sebagai alat untuk mengkompersi bahan bakar dan sebagai alat utama menerima hasi pembakaran yang nantinya akan diolah menjadi tenaga
untuk menjalankan mesin
Clearance atau jaran antara piston dan diding selinder untuk motor standar berkisar 0,03-0,05 mm kalau terlalu rapat piston akan menjadi macet tapi kalau telalu rangga misin akan bersuara kasar dan terjadi kebocoran kompresi maupun oli
kerusakan yang umum terjadi pada piston aus atau berat . untuk mengatasi hal tersebut
maka harus dilakuan oversize yang diikuti korter liner silindernya sesuai dengan ukuran yang sesuai
pemasangan piston harus sesuai dengan tanda yang ada . jika in maka tersebut harus dipasang menghadap intake dan jika tanda anak panah makah harus dipasang menghadap
lubang buang . jikah pemasangan terbalik akan menyebakan kerjapiston berat bakan bisah menyebakan piston macet hal inidisebakan adanya 3 alasan mengenai kerakterristik betuk
piston
-> betuk pisto tirus diameter atas lebi kecil dari diameter bawa hal ini disebakan
karena bagian atas piston yang akan mendapakan bagian pasa berlebi
-> betuk piston sejatinya oval hal ini disebakan untuk antisipasi saat terjadinya
pembuaian pston
-> letak lubang pin tidak dapat berada di tengah /offset hal ini tuntuk membuat
supaya keausan diding silinder bagian atas dan bawa sama rata
No comments:
Post a Comment